Cinta Tanah Air dan Udara

CINTA dapat berarti kasih atau sayang baik pada orang/hewan maupun benda. Dengan cinta, orang rela menumpahkan darah dengan yang dicintai. Jika tidak, berarti cinta tersebut telah hilang. Tanah merupakan tempat kita berpijak dengan segala kekayaan di atasnya dan di dalamnya. Air dalam bahasa Indonesia mengandung arti zat berbentuk cair merupakan unsur yang terdiri dari hidrogen dan oksigen yang menyusun hidrogen dioksida (H2O). Udara berada di lapisan atmosfer kita yang mengandung pelbagai unsur maupun senyawa di dalamnya. Kesehatan tanah, air dan udara (TAU) tergantung pada material apa yang dikandungnya. Material tersebut dapat berupa polutan sebagai kontaminan yang dikatakan sebagai bahan pencemar bagi tanah, air maupun udara.
Dari cinta terhadap ketiga di atas yang sering kita dengar adalah cintah terhadap tanah air tanpa mencintai udara. Definisi dan pengertian dari cinta tanah air (situs maribelajar, diakses 22/10, pk 11) menyatakan bahwa cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air dan membelanya dari segala macam ancaman dan gangguan yang datang dari dalam maupun luar. Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seseorang warga negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan. Rasa cinta tanah air (udara) adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang tercermin dari perilaku membela tanah-air-(udara)-nya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat dan budaya serta melestarikan alam dan lingkungan.
Memerhatikan kabut asap yang fluktuatif di udara kita akhir-akhir, terutama di Pulau Kalimantan dan Sumatera, sejatinya sumpah pemuda dengan cinta tanah air yang secara implisit meminta juga kepada kita untuk mencintai udara, maka dari itu perlu kita menanamkan cinta tanah air plus cinta terhadap udara tempat kita menghirup napas kehidupan. Permasalahan bagaimana kita mewujudkan pendidikan (cinta tanah, air dan udara)? Dan bagaimana menanamkan cinta tanah air (udara) sehingga tana kita terjaga, air kita cukup untuk menghidupi kita dan tetap terjaga kebersihannya, serta menjaga udara kita tetap sehat bagi lingkungan biotik dan abiotik lainnya?
Pahlawan yang berperang melawan penjajah telah mengisahkan sejarah heroik sebagai wujud cinta terhadap tanah, air (udara). Mereka mencintai tanah, air (udara) Indonesia, mereka bergerilia melawan penjajah dengan kekuatan di tanah, air dan udara Indonesia demi meraih kemerdekaannya.
Sebagai bagian dari penerus bangsa ini, tugas kita tidaklah ringan. Batas wilayah NKRI terus dirongrong ingin dicaplok, konflik batas laut seperti Laut Cina Selatan, batas wilayah darat dengan Malaysia dan Papua Newgini harus terus dipertahankan, jangan sampai sesenti pun diubah. Pulau-pulau kecil tak boleh lagi diperjualbelikan kepada bangsa lain, artinya harus kita jaga.
Tugas kita lainnya adalah menjaga agar wilayah udara kita tetap dijaga dari bangsa lain. Tetapi, kita juga perlu menjaga agar udara kita bersih dari polutan sebagai ancaman kesehatan kita. Lingkungan bersih termasuk udara adalah hak asasi warga negara (UUD 1945, pasal 28-H), jangan sampai kita abai, lebih-lebih pemerintah. Per Juli hingga saat ini, kabut asap fluktuatif menjadikan udara kita tidak sehat bahkan sangat berbahaya. Akibat dari kabut asap mengganggu kesehatan utamanya menimbulkan penyakit pernapasan seperti ISPA dan Asma serta mata perih. Jangka panjang dapat menimbulkan kanker karena gas yang ditimbulkan bersifat karsinogenik. Selain itu, kabut asap dapat menimbulkan hujan asam (H2SO4) sebagai reaksi dari sulfur oksida yang diterbangkan ke udara (atmofer) kita sebagai hasil pembakaran. Mari bergandengan tangan untuk tidak melakukan pembakaran skala besar, sehingga kabut asap bisa tiada.
Sikap cinta TAU harus ditanamkan sejak anak-anak usia dini baik di rumah oleh orangtua maupun di sekolah oleh guru dan teman sebaya. Tujuan diadakannya pendidikan cinta TAU itu adalah agar kita menghargai bangsa dan negara kita baik tanahnya, airnya maupun udara Indonesia.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam pendidikan cinta TAU yaitu mengadakan upacara bendera secara rutin tiap senin dan atau hari besar nasional seperti peringatan sumpah pemuda. Menyanyikan dan menghayati lagu-lagu wajib nasional untuk memupuk semangat heroik dan cinta tanah air. Pengajaran Bela Negera terintegrasi dalam pelajaran lainnya. Internalisasi bangga lahir di Indonesia, melestarikan budaya, cinta terhadap rupiah, cinta produk lokal dan Indonesia, hemat energi (BBM) dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional tanpa lupa semangat ke Indonesiaan.
Pembiasaan sikap hidup sehat, membersihkan lingkungan hidup dari sampah, menaman pohon untuk menjamin lingkungan asri dan hijau, tidak membakar sampah di sekitar rumah kita maupun di tempat pembuangan akhir dan tidak membakar hutan bertentangan dengan kearifan lokal.
Akhirnya, mari kita tetap bangga memiliki Indonesia dengan mencintai tanah air (udara, pen) agar Indonesia yang dicita-cita oleh pendahulu kita (pahlawan bangsa) tetap menyala dalam wadah NKRI di setiap sanubari kita, berbahasa satu–Bahasa Indonesia, berbangsa satu–Bangsa Indonesia. Mari kita memiliki rasa cinta tanah, air dan udara.

Leave a Reply

Your email address will not be published.